MASALAH
KEPADATAN PENDUDUK DI INDONESIA
Indonesia adalah salah satu negara
di dunia yang sedang berkembang, indonesia berkembang dalam segi apapun baik
ekonomi, politik, keamanan dan pertahanan dan masih bnyak lainnya. Indonesia
merupakan negara yang banyak penduduknya, jumlah penduduk di indonesia semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Karena banyaknya jumlah penduduk populasi di
sebuah wilayah semakin banyak dan padat, dan semua ini menjadi sebuah masalah
khususnya di kota-kota besar yang terdapat banyak penduduk contohnya seperti
ibukota jakarta, yang semakin lama semakin padat.
Jumlah penduduk yang banyak atau
bahkan berlebihan akan menimbulkan banyak masalah, dan dampak negatif. Kepadatan
penduduk terjadi karena banyak hal yaitu tidak seimbangnya jumlah kelahiran dan
jumlah kematian, tingginya tingkat kelahiran, banyaknya urbanisasi, dan masih
banyak lainnya. Dampak dari kepadatan penduduk yaitu banyaknya masyarakat yang
menganggur karena jumlah lapangan kerja tidak seimbang dengan jumlah penduduk
yang ada, banyak masyarakat yang terlantar, terjadinya kemacetan dimana-mana, banyak
pemukiman kumuh di penggiran kota, rusaknya lingungan sekitar, dan masih banyak
dampak lainnya dari masalah kepadatan penduduk ini.
Masalah kepadatan penduduk di indonesia tentu
juga menjadi masalah bagi pemerintahan indonesia, pemerintah sudah mengeluarkan program KB atau keluarga
berencana, tujuan utama program KB yaitu untuk membatasi jumlah anak pada
sebuah keluarga dan program ini bisa menghambat laju pertumbuhan penduduk di
indonesia. Dan dengan adanya program KB ini jumlah kepadatan penduduk di
indonesia bisa berkurang sedikit demi sedikit.
Dalam
kependudukan ada 3 teori yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:
1.
Teori Sosial
2.
Teori Natural
3.
Teori Transisi
Demografi
1.
TEORI SOSIAL
A.
Robert Malthus * pesimistis
An Essay on Population : Penduduk berkembang
menurut deret ukur (1, 2, 4, 8, …), sedangkan Bahan pangan berkembang menurut deret hitung
(1, 2, 3, 4,…).
Kelemahan
:•Tidak memperhitungkan kemajuan transportasi
•Tidak
memperhitungkan kemajuan bidang teknologi
(terutama pertanian)
•Tidak
memperhitungkan usaha pembatasan kelahiran.
B. Arsene Dumont *kapilaritas
sosial
Dimana manusia selalu ingin
meningkatkan status sosialnya. Semakin tinggi status sosialnya, semakin
enggan memproduksi anak dan makin lepas dari lingkungan natural dan
keluarganya.
2.
TEORI NATURAL
A.
Raymond S. Pearl
*Sudut
pandang naturalistik
Arah pertumbuhan penduduk mengikuti kurva normal, akibat pengaruh kepadatan penduduk di ruang hidup. Semakin tinggi kepadatan penduduk, maka tingkat
fertilitas berkurang. Jika ada
perubahan, misalnya sistem ekonomi
berubah, maka akan terbentuk kurva normal yang baru.
B.
CORRADO GINI
*sudut
pandang statistik biologi
Pertumbuhan penduduk mengikuti kurva parabola matematik. Mula-mula pertumbuhan cepat, mencapai kedewasaan, kemudian tua dan menurun jumlahnya berdasarkan kondisi sel-sel tubuh manusia. Turunnya daya reproduksi karena kelelahan psikologis akibat persaingan dalam masyarakat.
C.
MICHAEL T.SADLER dan THOMAS DOUBLEDAY
*sudut
pandang fisiologis
Kenaikan kemakmuran menurunkan daya reproduksi, diantaranya
dipengaruhi oleh makanan. Semakin rendah
tingkat mortalitas, semakin rendah
tingkat reproduksi.
3.
TEORI TRANSISI DEMOGRAFI
Perubahan penduduk terjadi dari tingkat pertumbuhan stabil tinggi (fertilitas dan
mortalitas tinggi) ke tingkat pertumbuhan
rendah (fertilitas dan mortalitas rendah). Menghubungkan 2 variabel
angka kelahiran akan lebih tinggi dari pada angka kematian.
A.
Fase Pra Transisi
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi, karena reproduksi tidak
terkendali, daya tahan tubuh rendah,
wabah, teknologi rendah. Pertambahan
penduduk rendah.
B.
Fase Transis
Permulaan Transisi : tingkat mortalitas mulai turun, tetapi
fertilitas masih tinggi. Adanya perbaikan kesehatan dgn ditemukannya obat2an
(tingkat pertumbuhan penduduk tinggi : terjadi population explotion)
Pertengahan Transisi :tingkat mortalitas dan fertilitas turun, dengan penurunan
mortalitas lebih cepat. Akhir Transisi ;
tingkat mortalitas konstan atau menurun sedikit, tingkat kelahiran
sedang-rendah atau menurun. Kesehatan masyarakat sudah baik dan pengetahuan ttg
kontrasepsi meluas.
C.
Fase Paska Transis
Tingkat
mortalitas dan fertilitas penduduk rendah. Pertambahan penduduk sangat rendah.
ANALISIS
Menurut tayangan video yang saya saksikan tentang
masalah kepadatan penduduk, banyak sekali dampak yang dihasilkan dari masalah
kependudukan tersebut, yaitu banyaknya masyarakat yang menganggur karena jumlah
lapangan kerja tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada, banyak
masyarakat yang terlantar, terjadinya kemacetan dimana-mana, banyak pemukiman
kumuh di penggiran kota, rusaknya lingungan sekitar.
Menurut Teori Sosial yang dikemukakan oleh Robert Malthus yaitu Penduduk berkembang
menurut deret ukur (1, 2, 4, 8, …), sedangkan Bahan pangan berkembang menurut deret hitung
(1, 2, 3, 4,…). Tinggat pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan pertumbuhan
ekonomi di suatu negara sehingga mengakibatkan krisis moneter, banyaknya
penduduk yang masih kurang dengan pangan dan sandang, banyak masyarakat yang
terlantar karena tidak mempunyai temat tinggal dll.
Menurut Teori Natural
oleh Corrado Gini yaitu *sudut
pandang statistik biologi
Pertumbuhan
penduduk mengikuti kurva parabola
matematik. Mula-mula pertumbuhan cepat,
mencapai kedewasaan, kemudian tua dan
menurun jumlahnya berdasarkan kondisi
sel-sel tubuh manusia. Turunnya daya reproduksi karena kelelahan psikologis akibat persaingan dalam masyarakat. Maka pertumbuhan penduduk
akan berkurang setiap tahunnya, dan angka kepadatan penduduk menjadi berkurang.
baguss :)
BalasHapus